Mahasiswi Gambia dan Aceh Antusias Ikuti AICIS+ 2025 di UIII

Okt 28, 2025 - 09:27
Okt 28, 2025 - 09:27
 0  1.1k
Mahasiswi Gambia dan Aceh Antusias Ikuti AICIS+ 2025 di UIII

Depok (Kemenag) --- Suasana tenteram terasa di kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok. Kementerian Agama hari ini menggelar konferensi pers Annual International Conference on Islam, Science, and Society (AICIS+) 2025. Konferensi internasional tahunan ke-24 ini menjadi magnet bagi para akademisi dan mahasiswa dari berbagai negara, termasuk Adam Nyang, mahasiswi asal Gambia yang baru sebulan menempuh studi di Indonesia.

“Ini pertama kalinya saya tahu tentang AICIS. Saya sangat bersemangat. Saya berharap bisa belajar banyak, berinteraksi dengan mahasiswa lain, juga dengan para pembicara dan peserta dari berbagai latar belakang,” ujar Adam dengan semangat, Senin (27/10/2025).

Mahasiswi program Magister Ilmu Politik pada Fakultas Ilmu Sosial UIII tersebut menuturkan, tema “Islam, Ecotheology, and Technological Transformation: Multidisciplinary Innovations for an Equitable and Sustainable Future” membuatnya semakin tertarik. Menurutnya, pendekatan multidisipliner yang menggabungkan Islam, sains, teknologi, dan sosial membuka peluang dialog ilmiah yang luas.

“Karena konferensi ini memiliki banyak komponen multidisipliner, ada sosial, teknologi, dan juga Islam. Saya berharap bisa belajar dari berbagai perspektif. Semoga bisa menambah pengalaman akademik saya sebagai mahasiswa, juga membantu penelitian saya ke depan,” ungkapnya.

“Saya berharap bisa belajar banyak, berinteraksi dengan mahasiswa lain, juga dengan para pembicara dan peserta dari berbagai latar belakang. Semoga ini bisa menjadi kesempatan untuk membangun koneksi,” tambahnya.

Menyertai Adam, mahasiswi UIII asal Aceh, Nurul Izzah Febilia, juga menyampaikan kebanggaannya karena UIII dipercaya menjadi tuan rumah AICIS+ tahun ini. “Ini seperti sebuah privilege bagi saya, karena konferensi ini diadakan di tahun pertama saya menjadi mahasiswa UIII. Saya bisa mendapatkan insight dari keynote speaker seluruh dunia, juga networking yang sangat berharga. Saya bangga bisa menjadi bagian dari UIII yang tahun ini menjadi tuan rumah AICIS,” ungkapnya.

Izzah menuturkan bahwa ia mengapresiasi tema AICIS+ tahun ini yang lebih inklusif dan lintas disiplin. Menurutnya, konferensi tersebut tidak hanya memfokuskan kajian pada aspek keagamaan, tetapi juga membuka ruang dialog dengan berbagai bidang ilmu lain, termasuk ilmu sosial.

“Saya juga senang karena tahun ini temanya lebih terbuka dan multidisipliner. Kita tidak hanya membahas Islamic Studies dari sudut pandang agama saja, tetapi juga mengintegrasikan berbagai cabang ilmu, termasuk sains dan sosial,” jelas mahasiswi program Magister pada Fakultas Pendidikan UIII tersebut.

Ia menilai pendekatan multidisipliner penting karena setiap disiplin ilmu memiliki keterkaitan dan saling melengkapi. “Jadi menurut saya, pendekatan multidisipliner ini harus dipertahankan dan dikembangkan lebih besar lagi di masa depan,” tuturnya.

Apa Reaksi Anda?

Suka Suka 0
Tidak Suka Tidak Suka 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0