UIN Bandung Kukuhkan Guru Profesional, Siap Terapkan Kurikulum Berbasis Cinta

Jul 6, 2025 - 02:09
Jul 6, 2025 - 02:09
 0  0
UIN Bandung Kukuhkan Guru Profesional, Siap Terapkan Kurikulum Berbasis Cinta

Bandung (Kemenag) -- Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar pengukuhan guru profesional bagi mahasiswa Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan Kelulusan Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Guru (UKMPPG) Periode 1 Tahun 2025. Proses pengukuhan diikuti 1.496 peserta berlangsung secara hybrid di Aula Gedung PPG Kampus 2, Kamis (3/7/2025).

Pengukuhan ini menjadi tonggak penting dalam menandai kesiapan para guru untuk mengemban tanggung jawab sebagai pendidik profesional yang tidak hanya menguasai materi ajar, tetapi membentuk karakter dan nilai spiritual peserta didik. Para guru yang dikukuhkan telah menempuh rangkaian panjang pendidikan profesi hasil kerja sama LPTK UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Amien Suyitno, hadir langsung dan memberikan sambutan. Dalam arahannya, menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang dinyatakan lulus serta menekankan pentingnya pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan.

“Guru bukan sekadar penyampai pengetahuan, tapi juga pembangun peradaban. Dalam konteks pendidikan Islam, guru harus menjadi pelita yang menebarkan kasih sayang, keadilan, dan cinta,” tegasnya.

Suyitno memperkenalkan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) sebagai paradigma baru pendidikan Islam. Menurutnya, pendidikan yang dilandasi cinta akan melahirkan generasi yang utuh secara intelektual, emosional, dan spiritual.

“Kurikulum Berbasis Cinta adalah respons terhadap kekhawatiran menurunnya karakter dalam dunia pendidikan. Guru profesional harus menjadi garda terdepan dalam menghadirkan pendidikan yang memanusiakan manusia dan mampu mencontohkan akhlak yang mulia,” jelasnya.

Melalui pendekatan ini, Kementerian Agama berharap para guru tidak hanya mendidik dengan kecerdasan intelektual, tetapi dengan empati, kepedulian, dan cinta yang tulus kepada peseta didik.

Ikrar Pengukuhan Guru Profesional

Proses pengukuhan 1.496 Guru Pendidikan Agama Islam ini dilakukan Plh Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Tedi Priatna.

“Pada hari ini, Kamis tanggal 3 Juli 2025, saya Plh. Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, mengukuhkan saudara-saudari yang telah lulus uji kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan periode 1 tahun 2025 LPTK UIN Sunan Gunung Djati sebagai Guru Profesional.”

Pengukuhan dilanjutkan dengan ikrar yang dibacakan secara bersama oleh para guru professional. Pertama, Kami guru profesional, akan menjunjung tinggi akhlakul karimah, sehingga layak menjadi teladan yang baik bagi peserta didik dan masyarakat; Kedua, Kami guru profesional, akan melaksanakan tugas guru profesional dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; Ketiga, Kami guru profesional, akan senantiasa belajar dan mengembangkan keprofesian sepanjang hayat.

“Demikianlah, kata-kata pengukuhan sebagai guru profesional bagi mahasiswa PPG dalam jabatan yang dinyatakan lulus UKMPPG periode 1 tahun 2025 LPTK UIN Sunan Gunung Djati Bandung.”

Guru yang Menginspirasi

​​​​​​​Dalam sambutannya, Tedi menegaskan bahwa pengukuhan guru profesional bukanlah sekadar acara seremonial, melainkan bentuk pengakuan resmi terhadap kompetensi profesional guru.

“Pengukuhan ini bukan hanya simbolik, tetapi merupakan pengakuan atas komitmen dan integritas tinggi yang telah ditunjukkan para peserta melalui proses seleksi, pelatihan, dan uji kompetensi,” tegasnya.

Dengan mengutip pesan kuat dari Malala Yousafzai, aktivis pendidikan dan peraih Nobel Perdamaian termuda, “One child, one teacher, one book, one pen can change the world.” Artinya, satu anak, satu guru, satu buku, dan satu pena bisa mengubah dunia.

Wakil Rektor II ini mengingatkan pesan moral dari William Arthur Ward, “The mediocre teacher tells. The good teacher explains. The superior teacher demonstrates. The great teacher inspires.” “Guru yang biasa-biasa saja memberi tahu. Guru yang baik menjelaskan. Guru yang bagus menunjukkan bagaimana caranya. Tetapi guru yang luar biasa menginspirasi murid-muridnya.”

Menurutnya, guru memiliki peran sentral dalam mengantarkan bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Tantangan ke depan mencakup transformasi digital, diferensiasi pembelajaran, inklusivitas, dan penguatan karakter peserta didik.

Tedi menyampaikan tiga harapan utama kepada para guru yang telah dikukuhkan. Pertama, Menjadi agen perubahan (change agent) di sekolah dan masyarakat. Kedua, Konsisten menjunjung nilai-nilai profesionalisme, etika, dan kebhinekaan. Ketiga, Terus mengembangkan budaya belajar sepanjang hayat (lifelong learning).

“Saya atas nama pimpinan menyampaikan apresiasi kepada para dosen, pembimbing, dan civitas akademika LPTK PPG UIN Sunan Gunung Djati Bandung, serta seluruh instansi mitra, mulai dari Kementerian Agama, Dinas Pendidikan di tingkat Provinsi, Kabupaten, Kota, Baznas, hingga bank mitra,” ujarnya.

Pihak UIN Bandung terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelatihan guru berbasis Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Berdampak sesuai kebutuhan masa depan. “Mendorong inovasi pendidikan guru melalui teknologi dan kemitraan global. Berperan aktif dalam ekosistem mutu pendidikan nasional,” jelasnya.

Tingkatkan Kompetensi Guru Agama

Dalam laporannya, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Fakry Hamdani, menyampaikan bahwa PPG Batch 1 Tahun 2025 tercatat sebanyak 1.496 peserta yang berasal dari 2 Provinsi (Jawa Barat dan Kepulauan Riau) 8 Kabupaten/Kota.

Pada PPG Daljab Periode 1 Tahun 2025, UIN Sunan Gunung Djati Bandung mencatat tingkat kelulusan yang sangat tinggi. “Dari 1.498 mahasiswa yang mengikuti Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (UKMPPG), sebanyak 1.496 orang dinyatakan lulus, baik pada kesempatan pertama (Firsttaker) maupun peserta ulang (Retaker),” paparnya.

Karena keterbatasan ruang aula PPG, pengukuhan dilaksanakan secara hybrid (online dan offline). Sebanyak 234 peserta hadir secara langsung (offline), sementara 1.262 peserta lainnya mengikuti secara daring melalui siaran langsung YouTube.

Peserta offline yang hadir berasal dari Kabupaten Garut: 67 orang, Kabupaten Ciamis: 62 orang, Kabupaten Sumedang: 44 orang, Kabupaten Karawang: 42 orang, Kabupaten Bogor: 7 orang. “Pengukuhan ini menjadi komitmen LPTK UIN Bandung dalam mencetak guru profesional dan memperkuat kualitas pendidikan agama Islam di berbagai daerah. Hanya 2 orang peserta yang belum berhasil lulus, masing-masing karena belum lulus uji kinerja dan uji pengetahuan,” bebernya.

Tingginya angka partisipasi dan kelulusan ini menunjukkan keberhasilan UIN Sunan Gunung Djati Bandung dalam mengelola dan menyelenggarakan PPG Daljab. “Tentunya ini menjadi wujud kontribusi nyata dalam peningkatan kompetensi guru agama di Indonesia,” pungkasnya.

Hadir dalam proses pengukuhan ini Wakil Rektor III Husnul Qodim, Wakil Rektor IV Ah. Fathonih, Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama (A2KK), Nur Arifin, Kepala Satuan Pengawasan Internal (SPI), Setia Mulyawan, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), Ija Suntana, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), Fauzan Ali Rasyid, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Ahmad Ali Nurdin, Dekan Psikologi Ulfiah, Dekan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), Dedi Supriadi, Wakil Dekan I Irawan, Wakil Dekan II Hariman Surya Siregar, Wakil Dekan III Idad Suhada, Ketua Jurusan PPG Nurhamzah.

Dalam prosesi pengukuhan guru profesional, Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) UIN Sunan Gunung Djati Bandung memberikan penghargaan simbolis kepada dua peserta terbaik, Suherman dari Kabupaten Garut, mewakili peserta laki-laki. Dewi Fitri Kurnia dari Kabupaten Sumedang, mewakili peserta perempuan

Untuk penghargaan khusus diberikan kepada peserta dengan usia paling senior dan paling muda, sebagai bentuk apresiasi atas semangat belajar tanpa batas usia, Masitoh (58 tahun) dari Kabupaten Karawang sebagai Peserta Usia Tertua dan Restu Fauzi (23 tahun) dari Kabupaten Ciamis sebagai Peserta Usia Termuda

Penghargaan ini menjadi simbol dedikasi dan semangat para guru dalam menempuh pendidikan profesi guna mewujudkan pendidikan berkualitas dan berkarakter.

Apa Reaksi Anda?

Suka Suka 0
Tidak Suka Tidak Suka 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0