Kemenag Beri Bimbingan Remaja Usia Sekolah, Latih Pendidik Sebaya Cegah Perkawinan Anak

Nov 1, 2025 - 12:51
Nov 1, 2025 - 12:51
 0  0
Kemenag Beri Bimbingan Remaja Usia Sekolah, Latih Pendidik Sebaya Cegah Perkawinan Anak

Bandung (Kemenag) --- Kementerian Agama (Kemenag) memberikan bimbingan remaja bagi 60 siswa Madrasah Aliyah di Bandung. Mereka dilatih menjadi peer educator atau pendidik sebaya dalam upaya mencegah perkawinan anak.

Pelatihan tersebut dikemas dalam Peer Educator Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS). Program ini dirancang agar para siswa mampu menjadi agen perubahan di lingkungan sekolahnya. Mereka dibekali kemampuan untuk mengampanyekan nilai-nilai positif dan mengedukasi teman sebaya tentang pentingnya menjaga masa depan, menghindari perilaku berisiko, serta menolak perkawinan dini.

Instruktur BRUS Kemenag, Sugeng Widodo, atau yang akrab disapa Paman Dodo, menjelaskan bahwa pendekatan pelatihan ini dibuat dekat dengan gaya dan dunia anak muda. “Metode yang digunakan jelas lebih friendly, informal, dan cair. Kita harus siap menyesuaikan dialek serta istilah yang mereka gunakan agar komunikasi nyambung. Aktivitasnya pun dibuat kekinian dan interaktif,” ujarnya di Bandung, Rabu (29/10/2025).

Menurutnya, kemampuan berpikir logis dan kecerdasan anak SMA pada dasarnya sudah setara dengan orang dewasa. Karena itu, peserta pelatihan ditempatkan bukan sebagai objek, melainkan subjek pembelajaran.

“Mereka kita pandang sebagai pribadi yang sudah punya banyak pengalaman. Fasilitator hanya memandu agar proses belajar bersama ini mencapai target yang diharapkan,” tambahnya.

Para siswa juga diajak memperkuat nilai-nilai kepribadian yang bersumber dari keteladanan para nabi. Nilai-nilai tersebut dikemas dalam enam karakter utama, yaitu bijaksana, religius-spiritual, berbuat baik, moderat, bertanggung jawab, dan konsisten.

Karakter moderat, misalnya, diterjemahkan ke dalam sikap saling menghormati, toleransi, menghargai perbedaan, serta kemampuan berteman dengan siapa pun. Nilai-nilai ini diharapkan menjadi fondasi bagi peserta ketika dewasa dan membangun keluarga yang sakinah.

Selain menjadi pendidik sebaya, peserta juga dilatih menjadi konselor sebaya. Mereka dibekali keterampilan komunikasi dan empati untuk mendampingi teman-teman di sekolah. Peserta diharapkan mampu mengampanyekan pesan-pesan positif seperti no seks bebas dan no perkawinan anak, sekaligus mencegah berbagai bentuk kenakalan remaja di lingkungannya.

Paman Dodo menambahkan, manfaat pelatihan ini terasa langsung bagi peserta karena mereka didorong untuk fokus pada masa depan, memahami potensi diri, serta memiliki visi hidup yang seimbang di berbagai aspek. “Kita tuntun mereka agar punya impian 10 tahun ke depan. Mereka diajak memetakan cita-cita secara fisik, finansial, sosial, dan spiritual, lalu menyusun strategi mencapainya,” ungkapnya.

Dalam proses tersebut, peserta belajar mengenali kelebihan dan kekurangan diri, menentukan nilai-nilai yang perlu diperkuat, serta menyiapkan langkah konkret sejak dini. Menurut Paman Dodo, keseimbangan antara ikhtiar fisik, spiritual, dan sosial menjadi kunci agar generasi muda tumbuh menjadi pribadi yang maslahah, bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.

Kasubdit Bina Keluarga Sakinah Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah, Zudi Rahmanto, menilai program ini sebagai bagian penting dari upaya Kemenag membangun generasi berkarakter dan sadar masa depan.

“Pendidikan sebaya ini bukan sekadar pelatihan, tapi investasi sosial jangka panjang. Remaja diajak berpikir kritis, memaknai nilai-nilai keluarga sakinah, dan menolak segala bentuk perilaku yang bisa menghambat masa depannya,” ujarnya.

Zudi mengatakan, membangun kesadaran remaja tentang pentingnya menjaga diri dan menunda perkawinan hingga siap secara mental dan ekonomi merupakan langkah strategis untuk menekan angka perkawinan anak di Indonesia.

“Ketika mereka paham bahwa masa muda adalah waktu menyiapkan masa depan, bukan mempercepat pernikahan, maka kita sedang menanamkan nilai yang akan berdampak lintas generasi,” pungkasnya.

(Fn/Mr)

Apa Reaksi Anda?

Suka Suka 0
Tidak Suka Tidak Suka 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0