Bijak Bermedia Sosial

Pentingnya Etika bermedia sosial, Karena sebelum menyebarkan informasi lewat konten, kita harus memperhatikan etikanya.
Etika perlu ada untuk menimbulkan rasa tanggung jawab dan bijak atas hal-hal yang kita lakukan saat bermedia sosial. Oleh sebab itu perlunya etika dalam bermedia sosial. Pada saat membuat Konten sangat tidak disarankan untuk membuat konten yang menimbulkan perdebatan di media sosial, seperti penyebaran hoax, pencemaran nama baik, pornografi, hingga minta-minta online yang saat ini viral cukup jadi perhatian. Hal tersebut dikarenakan konten dianggap kurang pantas untuk sebuah konten. Sebelum menyebarkan konten viral yang negative, perlu dipahammi terlebih dulu etika dalam bermedia sosial.
Senantiasa bertutur dengan halus dan lembut, jauhilah kata-kata kasar dan tidak jujur, Engkau akan berhasil membahagiakan semua makhluk, Para bijakpun akan menghargai dan menghormatimu (Mahavaipulya Dasacakra Ksitigarbha Sutra)
Dalam UU No 19 Tahun 2016, terdapat pasal-pasal yang berhubungan tentang etika dalam bermedia sosial, di antaralain Mengunakan bahasa atau tutur kata yang baik, jangan mengumbar informasi pribadi, hindari penyebaran SARA, dan kroscek kebenaran berita atau informasinya. Hyang Buddha mengajarkan kepada kita yaitu Ehipassiko (Pali) Ehipassika (Skt) Secara harfiah Ehipassiko/Ehipassika berarti datang dan lihat. Secara singkat Ehipassiko/Ehipassika juga bisa berarti mengundang untuk dilihat, dengan pengertian sebagai tindakan verifikasi atau pemeriksaan atau penyelidikan.
Ehipassiko sebagi pedoman kita sebagai umat Buddha bermedia sosial membuat kita Bijak. Karena etika bermedia sosial ini memiliki fungsi, yaitu untuk melindungi kita dari hal-hal yang tidak kita inginkan dan menimbulkan efek jera bagi orang-orang yang dengan sengaja nyerang orang lain lewat media sosial. Hyang Buddha dalam Ajarannya (Dharma), menyampaikan tentang DhammÄnussati/ DharmÄnusmrti (Skt), Perenungan terhadap Dhamma/Dharma mengenai sifat dari Dhamma yaitu
Ehipassiko (mengundang untuk dilihat atau diverifikasi)
Paccattaá¹ veditabbo viññūhÄ«â (dipahami secara pribadi oleh para bijaksana).
Penerapan Ehipasiko dan Moralitas Etika Bermedia sosial dalam kehidupan sehari-hari maka memberikan Kebijaksanaan, kebahagiaan dan pengalaman yang positif dalam bermedia sosial bagi Umat Buddha.
Wahyono, S.Dt.B (Penyuluh Agama Buddha Kota Jakarta Utara)
Apa Reaksi Anda?






