Ilmu Adalah Cahaya Hati Berbuah Qana’ah

1. Tulisan Arab:
  العÙلم٠النَّاÙÙØ¹Ù Ù‡ÙÙˆÙŽ الَّذÙÙŠ ÙŠÙŽÙ†Ø¨ÙŽØ³ÙØ·Ù ÙÙÙŠ Ø§Ù„ØµÙ‘ÙŽØ¯Ø±Ù Ø´ÙØ¹ÙŽØ§Ø¹ÙÙ‡ÙØŒ وَيَنكَشÙÙ٠بÙه٠عَن٠القَلب٠قÙنَاعÙÙ‡Ù.
2. Terjemahan:
Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang melapangkan dada dengan cahayanya dan menyingkap tabir hati sehingga tumbuh qana’ah (rasa cukup dan ikhlas atas pemberian Allah).
3. Transliterasi:
Al-‘ilmu an-nÄfi‘ huwa alladhÄ« yanbasiá¹u fÄ« aá¹£-á¹£adri shu‘Ä‘uhu, wa yankashifu bihÄ« ‘ani al-qalbi qinÄ‘uhu.
4. Sumber:
Ibnu Athaillah As-Sakandari Ulama sufi besar dari Mesir, penulis kitab hikmah Al-Hikam, yang menginspirasi para penempuh jalan menuju Allah.
5. Elaborasi oleh Rahmat Al Amin addary
Ilmu bukan sekadar hafalan dan gelar, tetapi cahaya yang menenangkan hati dan membuat kita merasa cukup dengan apa yang Allah beri.
Banyak orang pandai, tapi tidak bahagia. Sebaliknya, orang yang memiliki ilmu yang bermanfaat, meski sederhana hidupnya, hatinya selalu damai.
Qana’ah bukan kelemahan, tapi kekuatan jiwa yang lahir dari pemahaman terhadap ilmu yang benar.
Mari kita kejar ilmu yang menghidupkan hati, bukan sekadar memuaskan ego.
“Barangsiapa dikehendaki Allah mendapat kebaikan, maka Dia akan memahamkannya dalam urusan agama.â€Â (HR. Bukhari dan Muslim)
DDI Cakke, Enrekang 2025
Khasanah mulia abadi
Apa Reaksi Anda?






